Kecewa

on Minggu, 06 Oktober 2013


Sebuah perasaan yang tidak diharapkan, tidak biasa, dan tentu menyakitkan. Sebagai manusia sosial tentulah kita pernah mengelu-elukan kebaikan seseorang, "wah pinterya kamu ulanganmu bagus terus" atau bla-bla-bla..

Tapi apa boleh buat kita mungkin sudah menganggap dia berwatak baik, eh suatu ketika dia malah berbuat buruk, pasti gue kecewa. Atau mungkin kita telah menganggap dia pintar, tapi dia berwatak egois.

Ya, semua itu mungkin pengalamanku semasa dibangku sekolah. Sebagai sahabat, teman, manusia bolehlah kita mengelu-elukan atau memberi pujian kepada seseorang atau bahkan memaki seseorang  tapi enggak usah sampai berlebihan biar nanti diakhir nggak kecewa.


ADK

on Sabtu, 05 Oktober 2013
Assalamualaikum Wr. Wb

Siapa sih yang enggak kenal dia?
dia alumni SMP 1 Purwodadi tahun 2012
Lahir di Grobogan, 25 Oktober 1996

Tau nggak dia itu baik, tentulah solanya orang tuanya juga baik
Tau enggak dengan kalimat "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya"




Coretan Cinta



cinta
itulah kata
sebagai karunia
sebagai pemberian
sebagai hadiah
sebagai cobaan

cinta
keindahan yang mungkin
takternilai harga
takberupa
takberlogis


KEBENARAN JANJI ALLAH


Padahal ketika seseorang sudah ma’rifat kepada Allah dan tidak tenggelam dalam kesibukan duniawiah, dia akan merasa bahwa hak Allah yang harus dipenuhi sangatlah banyak dan berat. Sehingga haknya sendiri terlupakan walaupun sebenarnya dia sudah layak untuk mendapatkannya. Rasulullah saja, manusia yang paling ma’rifat kepada Allah, paling cinta dan paling takut kepadaNya, tapi beliau masih merasa bahwa ibadahnya belumlah maksimal dan sempurna, belum bisa syukur kepada Allah dan menunaikan hak-hakNya. Beliau selalu beristighfar, layaknya seorang pendosa yang sangat mengharapkan ampunan dariNya.

« لَا يُشَكِّكَنَّكَ فِي الْوَعْدِ عَدَمُ وُقُوْعِ الْمَوْعُوْد وَإِنْ تَعَيَّنَ زَمَانُه،
لئلاَّ يكونَ ذلك قَدْحاً فِي بصيرتِكَ وإِخْمَاداً لنور سَرِيْرَتِكَ »


"Janganlah engkau ragu terhadap janji Allah disebabkan tidak adanya apa yang dijanjikan, walaupun sudah saatnya dipenuhi. Supaya hal tersebut tidak merusak bashirohmu dan memadamkan cahaya hatimu."

Dalam Al-Qur'an Allah seringkali menebar janjiNya kepada kaum muslimin tanpa membatasinya dengan keharusan berdoa dan meminta kepadaNya. Tapi Allah ‘mengharuskan' dzatNya sendiri untuk memenuhi janji tersebut jika memang kaum muslimin melaksanakan perintah-perintahNya dan tuntutan yang dibebankan ada mereka. Di antara janji Allah itu seperti firman Allah:

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا والَّذينَ آمَنُوْا فِي الحْياةِ الدُّنيْا ويومَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ. [غافر : ٥١]

Artinya: "Sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)."

مَنْ عَمِلَ صَالحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثى وهو مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّه حياةً طَيِّبَةً. [النحل : ٩٧]

Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan."

إِنْ تَنْصُرُوْا اللهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثْبِِتْ أَقْدامَكُمْ. [محمد : ٧]

Artinya: "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."

Dan realitanya, pada zaman sekarang banyak kaum muslimin yang membaca ayat-ayat di atas dan janji Allah lainnya. Dia melihat bahwa janji-janji itu, atau mayoritas tidak terpenuhi pada hari ini. Orang-orang Islam tidak ditolong seperti yang dijanjikan Allah, sedangkan orang zalim bebas berkeliaran merampas hak orang lain. Mereka tidak dibinasakan oleh Allah sebagaimana yang telah dijanjikan. Apakah Allah telah mengingkari janjiNya? Tentu saja tidak karena hal itu mustahil bagiNya.

Maka dari itu, Imam Ibnu ‘Athoillah mengingatkan mereka yang ragu-ragu terhadap janji Allah dengan mutiara hikmahnya di atas. Di antara kita mungkin ada yang berkilah: "Terang saja saya ragu-ragu terhadap janji Allah karena saya melihat sendiri keadaan yang berbeda dengan apa yang dijanjikan." Untuk menanggapinya kita berkata, orang yang terjangkit penyakit ragu-ragu terhadap kebenaran janji Allah adalah orang yang selalu menuntut haknya dari Allah, tapi dia sendiri tidak pernah berintropeksi terhadap dirinya. Sudahkah dia memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Allah kepada dirinya? Jika dia berkata lagi, "Kami adalah orang muslim, beriman, masjid-masjid kami dipenuhi orang-orang yang solat, kami berpuasa di bulan Ramadan, dan pergi haji pada bulan haji. Jadi kami sebenarnya sudah menjalankan kewajiban kami. Lantas dimana pertolonganNya kepada kami? Kami malah dikuasai musuh dimana-mana, mereka merampas hak kami dan menjajah negara kami."

Di sela-sela gugatannya, terlihat bahwa orang ini selalu mengedepankan hak-haknya serta mengabaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Dia malah mengungkit-ungkitkpd Allah atas amal ibadahnya berupa menghidupkan syi'ar Islam, meramaikan masjid, menghidupkan Romadlon dengan berpuasa, dan berhaji di ka'bah. Tapi dia melakukan itu semua tidak untuk memperbaiki akhlaknya, dia tidak peduli untuk menolong sesamanya dan melihat ajaran Islam yang semakin terpinggirkan. Dia tidak melakukannya demi melawan ajaran yang menghina Islam dan menganggap hukum Islam sebagai barang kuno yang membosankan. Tidak juga demi membuka kedok pemikiran Barat yang mengajak kepada modernitas, sekularisme, dan liberalisme yang mempunyai misi membebaskan dunia dari semua agama. Orang-orang seperti itu, yang menggugat janji Allah, adalah orang yang tidak mendapatkan hidayahNya, melecehkan hukum-hukumNya, dan sangat dangkal akan prinsip-prinsip agamanya sendiri. Orang itu akan merasa cukup dan puas jika sudah melakukan solat lima waktu, pergi haji, dan berpuasa di bulan Romadlon bersama yang lainnya.sehingga dia merasa berhak untuk menagih janji Allah kepadanya.

Padahal ketika seseorang sudah ma'rifat kepada Allah dan tidak tenggelam dlm kesibukan duniawiah, dia akan merasa bahwa hak Allah yang harus dipenuhi sangatlah banyak dan berat. Sehingga haknya sendiri terlupakan walaupun sebenarnya dia sudah layak untuk mendapatkannya.

Rasulullah saja, manusia yang paling ma'rifat kepada Allah, paling cinta dan paling takut kepadaNya, tapi beliau masih merasa bahwa ibadahnya belumlah maksimal dan sempurna, belum bisa syukur kepada Allah dan menunaikan hak-hakNya. Beliau selalu beristighfar, layaknya seorang pendosa yang sangat mengharapkan ampunan dariNya. Beliau pernah berkata:

إنَّه لَيُغَانُ على قلبي فأستَغْفِرُ الله في اليوم والليلة مائةَ مرَّةٍ. [صحيح مسلم : ٤٨٧٠]

Artinya: "Sesungguhnya hati saya pernah tertutupi, lalu aku beristighfar kepada Allah seratus kali setiap hari."

Para ulama sholihin juga mengatakan hal yang semakna:

حَسَناتُ الْأَبرارِ سَيِّئَاتُ المقَرَّبِيْنَ.

Kebagusan orang-orang soleh itu sama dengan kejelekannya muqorrobin (orang-orang yang didekatkan kepada Allah).

Imam Asy Syathibi berkata dalam kitab Muwafaqot: "Golongan pertama adalah orang yang beramal dengan ajaran-ajaran Islam tanpa adanya tambahan. Golongan kedua beramal disertai dengan rasa ta'dhim, takut, harapan, dan cinta. Rasa takut (khouf) merupakan cambuk yang mendorongnya untuk beribadah. Harapan (roja') menjadi pengendali yang menuntunnya, dan rasa cinta menjadi penyemangatnya. Orang yang takut (kho'if) akan beribadah dengan disertai kepayahan. Hanya saja rasa takut itu akan menjadikannya merasa enteng menghadapi hal yang lebih ringan, walaupun hal itu sebenarnya berat. Adapun orang yang mempunyai rasa cinta, dia beramal dengan mengrahkan segenap kemampuannya tanpa beban karena rindu terhadap kekasihnya sehingga semuanya terasa ringan dan dekat. Dia pun tidak akan melihat dirinya sebagai orang yang telah menunjukkan rasa cintanya dan mensyukuri nikmat."

Pada dasarnya Allah tidak akan mengingkari janjiNya kepada orang yang telah melaksanakan syarat-syarat dengan benar dan ikhlas. Hanya saja orang yang mengetahui syarat itu dan mampu melaksanakannya hanyalah orang yang ma'rifat kepada Allah dan hatinya dipenuhi oleh rasa cinta dan ta'dhim kepadaNya. Mereka bukan orang yang bermu'amalah dengan Allah hanya sebatas melaksanakan rukun-rukun Islam saja dan selalu menghitung-hitung amal yang sudah dikerjakannya, seperti yang dikatakan Imam Asy Syathibi. Mereka adalah orang yang benar-benar paham akan firman Allah:

ذلك لمن خاف مَقَامِيْ وخاف وَعِيْدِ. [إبراهيم : ١٤]

Artinya : "Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku."

Dan firmanNya yang lain:

وَأَوْفُوا بعَهْدِيْ أُوْفِ بعَهْدِكُمْ وإِيَّايَ فَارْهَبُوْن. [البقرة : ٤٠]

Artinya : "Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan Hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)."

Syekh Sa'id Romadlon Al Buthi menceritakan kisah menarik seputar tema di atas. Beliau diberi kabar oleh salah seorang tentara Syria yang kalah perang pada tahun 1967. Tentara itu pulang ke Damaskus bersama rombongan pasukannya. Di tengah perjalanan, waktu solat sudah masuk dan mereka pun mencari tempat yang layak guna melaksanakan solat. Pada saat mereka sedang khusyuk- khusyuknya, lewatlah di depad mereka sekelompok pasukan asing. Mereka tertarik melihat pemandangan di depan mereka. Setelah selesai solat, mereka bertanya: "Allah tidak menolong kalian dalam peperangan ini. Kenapa kalian tetap solat?"

Syekh Al Buthi berkata pada tentara itu: "Seharusnya kalian menjawab seperti ini: Kami solat sebagai bentuk syukur kami kepada Allah karena Dia tidak menyiksa kami dng kehinaan, kebinasaan, dan goncangan gempa. Tidak pula dengan hujan batu dari langit. Karena sebenarnya kami pantas mendapatkan hukuman yang lebih beratdr kekalahan ini."

Salah seorang wali yang soleh pernah ditanya seseorang: "Ya Syekh, sudilah anda untuk memperlihatkan salah satu karomahmu pada kami. Agar kami bertambah iman kepada Allah." Syekh itu berkata: "Bukankah kamu sudah melihat karomahku setiap waktu?" Orang itu berkata: "Kami tidak melihat karomah apapun, ya Syekh."

Syekh itu berkata lagi: "Bukankah kamu telah melihat diriku ini bebas berjalan di bumi ini tanpa ditenggelamkan ke dasar bumi oleh Allah? Tanpa dihujani dengan meteor dan api? Bukankah itu merupakan sebuah karomah (kemulyaan) dari Allah? Sebenarnya aku berhak untuk disiksa semacam itu sebab kelalaianku dan kelancanganku terhadap perintah-perintahNya. Akan tetapi Allah malah melindungiku dengan kasih sayangNya sehingga aku tidak dibinasakan seperti umat-umat terdahulu."

Apa yang dikatakan oleh wali ini keluar dari lubuk hatinya, bukan hasil rekayasa atau pura-pura. Perkataan semacam itu keluar dari orang yang hatinya penuh rasa ta'dhim dan takut kepada Allah. Apalagi jika orang itu merenungi ayat ini:

أَأَمِنْتُمْ مَنْ في السَّماءِ أَنْ يَخْسِفَ بكُمُ الْأَرْضَ فإذَا هِيَ تَمُوْرُ. أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ في السماء أَنْ يُرْسِلَ عليكم حاصِباً فَسَتَعْلَمُوْنَ كيفَ نَذِيْرِ. [الملك : ١٦-١٧]

Artinya : "Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang? Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?"

Sudah merupakan sunnatullah, bahwa Allah akan membiarkan orang-orang yang durhaka, memberikan seluruh kenikmatan dunia kepada mereka, dan menundukkan dunia sesuai dengan keinginan nafsu mereka, agar mereka tambah terlena dan lalai. Kemudian setelah mati, mereka akan disiksa dengan sangat pedih dan menyakitkan. Allah akan menyiksa mereka dengan siksaannya dzat yang maha kuasa dan maha perkasa. Renungilah ayat-ayat yang menerangkan sunnatullah ini:

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا ويَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُون. [الحجر : ٣]

Artinya : "Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)."

وَلَا تَحْسَبَنََّ الله غافِلاً عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالمون. إِنَّمَا نُؤَخِّرُهُمْ ليومٍ تَشْخَصُ فيه الأَبْصَارُ. [إبراهيم : ٤٢]

Artinya : "Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak."

والَّذين كَذَّبُوا بآياتنا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حيث لا يعلمون. وأُمْلِيْ لهم إِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ. [الأعراف : ١٨٢-١٨٣]

Artinya : "Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, nanti kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh."

Dan sunnatullah ini, beserta ayat-ayat di atas merupakan jawaban atas kenyataan yang kalian kita, yang membuat heran orang-orang bodoh. Kenyataan bahwa umat yang sesat dan berbuat lacut bebas berkeliaran dan mendapatkan kenikmatan dan kesenangan yang tak terhitung. Kenikmatan itu pada hakikatnya sangat sedikit dan tidak kekal, seperti yang dikatakan Allah. Jika waktunya tiba, dan tak ada yang tahu kecuali Allah, kenikmatan itu berubah menjadi kesengsaraan dan kebinasaan.

فَلَمَّا نَسُوا ما ذُكِّرُوا به فَتَحْنَا عليهم أبوابَ كُلِّ شَيْءٍ حتّى إذا فَرِحُوا بما أُوْتُوا أَخَذْناهُمْ بَغْتَةً فإذا هُمْ مُبْلِسُونَ. [الأنعام : ٤٤]

Artinya : "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang Telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang Telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka binasa."

Jika sekarang ada orang yang berkata: Kenapa Allah menghalangi kami, orang Islam, dari janjiNya. Sedangkan mereka, orang zalim dan pembangkang, dimulyakan dengan diberi kenikmatan yang tidak pernah dijanjikan kepada mereka? Maka ketahuilah, ucapannya itu hanya akan menyebabkan terhapusnya bashiroh dan berpaling dari firman Allah, yang jika dia merenunginya, dia akan menemukan sunnatullah yang berlaku terhadap makhlukNya.

Penulis: KH. Muhammad Wafi, Lc, M.Si


Jatuh Cinta

Ya Allah…Jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu

Ya Allah…
Jika aku jatuh hati,
izinkan aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbul Izzati…
Jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu

Ya Allah…
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Aamiin…Ya Rabbal ‘Aalamiin.



BUSUKNYA KEBENCIAN



Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak (TK) mengadakan "permainan". Ibu Guru menyuruh tiap² muridnya membawa kantong plastiktransparan 1 buah dan kentang. Masing² kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa, tergantung jumlah orang² yang dibenci. Pada hari yang disepakati masing² murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap² kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid² harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang² pun mulai membusuk, murid² mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid² TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir. Ibu Guru : "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1minggu ?" Keluarlah keluhan dari murid² TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang² busuk tersebut kemanapun mereka pergi. Gurupun menjelaskan apa arti dari "permainan" yang mereka lakukan. Ibu Guru : "Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa² apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu. Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya ...

****Jadi disini saya harap sesama manusia tidak usah dendam, apalagi yang seiman. Kita kan nggak kedepan mau jadi apa kita misal kebetulan kalo nanti  kita mau daftar pekerjaan ternyata... BOSnya orang yang dibenci, nggak tau deh betapa kecewanya kita ****


Mari Kita Hancurkan Negeri Ini

Ayolah, tak usah berpura-pura malu
Bukankah kemaluan sudah sering diumbar
Tentu tiada diragukan lagi bahwa engkau bisa
Sebab bisa mu telah matikan jutaan jiwa
Jadi, tak usah main lempar batu sembunyi tangan
Sebab tangan-tanganmu jelas nyata memainkan bom waktu
Jadi, tetap sajalah mengumbar senyum tanpa dosa
Sebab dengan senyum, maaf-pun cepat didapat
Maka, untuk apalagi berpura-pura?
Ayolah, masih belum habis kekayaan negeri ini
Peta-peta, walau sudah terkuasai MNC bertahun lamanya
Tetap kaya raya negeri ini, setidaknya katanya begitu
Lihatlah kota-kota tumbuh dengan ribuan apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan
Dengan parkir kendaraan yang tiada habis-habisnya berganti,
dan jalanan terlebar-pun, tak mampu menampungnya
orang-orang hilir mudik diantaranya, menikmati ruangan sejuk,
berbelanja bukan sekedar kebutuhan, tapi berburu untuk koleksi
lalu menghabiskan malam dengan pesta kerlap-kerlip cahaya lampu
dalam ruang-ruang gelap, yang memabukkan
nah, bukankah jutaan jiwa berpesta pora pertanda kemakmuran?
(tak usah hirau jutaan jiwa lainnya termabuk putar otak agar dapat bertahan hidup)
Ayolah, jangan meragu,
hiruk-pikuk protes pasti segera berlalu
Itulah dinamika permainan yang mensiasati aturan permainan
Kolusi-korupsi-nepotisme, tetap abadi dalam cengkraman negeri demokrasi
Penguasa, pengusaha, wakil rakyat, kehakiman, pun para preman telah menyatu
Sebab segenap cacat telah melekat, saling menyandera,
siapa tersandung cuma kesialan belaka
Jadi, hancurkan saja negeri ini
Jangan khawatir berlebih,
sebab bangsa ini memang bangsa pelupa
Generasi penerus-nyapun telah dininabobokan oleh kebodohan
Terasyik sendiri, urusan orang lain, emang gue pikirin
Lupa pula lagu-lagu kebangsaaan, apalagi arah negeri ini
Tak percaya?
Lihat saja pemilu mendatang, tak kapok memilih wakil yang tak pantas 

Ayo, tunggu apa lagi?
Yogyakarta, 4 Oktober 2013, Odi Shalahuddin


Indonesia, Terhempas, Terhinakan!




kawan,
saya mesti mulai darimana mengisahkan kepiluan sebuah negeri di lintasan zambrud khatulistiwa ini?
bingung? mungkin!

bukan apa-apa, telah enam puluh delapan tahun lebih sedikit negeri ini merdeka
selama itu pula berbagai harapan diletakkan di pundak negeri ini

harapan-harapan itu telah menjadi beban yang sedemikian beratnya
dan lantaran beratnya, negeri ini semakin sering terlihat melangkah tertatih-tatih

pada langkah yang tertatih-tatih itu pun sangat banyak beban di pundak terlihat, jatuh berserakan
serakan-serakan itu seakan menjadi gulma bagi perjuangan yang mahaberat bagi negeri ini

gulma!
ya, gulma-gulma! dalam sekejap menjelma menjadi gurita-gurita dengan tentakel-tentakelnya yang menakutkan, mencengkeram kuat-kuat mangsa-mangsanya

kawan, tahukah engkau?
bahwa gurita-gurita pemangsa itu sesekali menjelma menjadi bunglon
bunglon-bunglon itu sesekali pula menjelma menjadi lintah penghisap darah

penghisap-penghisap darah itu ada yang menyusup ke kantong-kantong kehidupan anggota dewan, ada pula yang menyusup ke meja makan para anggota kabinet
hebatnya lagi ada yang terang-terangan menyusup ke laci-laci kantor, ke kamar tidur, ke meja makan bahkan mereka menyusup hingga ke toilet para hamba hukum

kawan, tahu pulakah engkau?                                         
bahwa hamba-hamba hukum itu dengan lihaynya menyelam dalam-dalam keberbagai samodera-samodera kehinadinaan
pun, pada kehinadinaan itu dalam sekejap pula berubah menjadi kemasan siap saji dogma-dogma yang melebihi tingginya keyakinan imannya, kepada agamanya, kepada tuhannya

imannya? agamanya? tuhannya?
ya, mereka hamba hukum yang ber-iman, ber-agama, ber-tuhan, bahkan mereka itu berilmu, ber-derajat, ber-martabat; tapi, dalam prakteknya mereka menjadi budak bagi keserakahannya, syahwatnya, logikanya demi sebuah pameo “berlomba-lomba menuju jalan kesesatan”

kawan,
apalagi yang mesti saya kisahkan tentang sebuah negeri yang malang ini?
rasa-rasanya saya telah kehilangan kata-kata yang paling pantas untuk saya ucapkan

saya ingin bertanya ke-nurani-mu duhai kawan,
apakah ada kata-kata yang lebih pantas selain dari kegeraman yang maha terhadap berbagai persoalan yang memalukan di negeri ini?
apakah ada sebuah sikap dari sebaik-baiknya sikap yang pantas selain dari bara amarah terhadap berbagai seni pertunjukkan kemunafikan yang telah menghinakan negeri ini?

kawan,
menurutmu, kisah apa lagi yang kira-kira paling pantas untuk saya ceritakan kepadamu hari ini?


serambi sentul, 05/10/2013©arrie boediman la ede

on Jumat, 04 Oktober 2013

Apakah Istri Punya Hak setelah Suaminya Meninggal?

AKU SADAR

Aku sadar.. Bahwa terlalu merindukan kehadiranmu adalah suatu kesalahan bagiku

Aku sadar.. Bahwa Terlalu mencintaimu adalah suatu kesalahan besar bagiku

Aku sadar.. Bahwa Terlalu menginginkanmu adalah Suatu kesalahan yang Fatal bagiku

Dan Kini aku Sadar.. Bahwa Terlalu berharap padamu adalah suatu kesalahan yang besar bagiku..

Untuk mu Sekarang...
Jika engkau mencintai seseorang.. Maka Cintailah sekedarnya saja

jika engkau merindukan seseorang..
Maka Rindukanlah sekedarnya saja..

Janganlah Terlalu berharap
Janganlah terlalu menginginkan

karena :
Jika Suatu saat Nanti engkau kehilangannya.. engkau tidak akan terlalu berat untuk melepaskannya..

Cintailah seseorang dengan kesedrhanaan
Rindukanlah seseorang dengan kesederhanaan

Jika suatu saat nanti kehilangan..

Maka LEPASKANLAH DENGAN PENUH KEIKHLASAN
on Kamis, 03 Oktober 2013
                                              ENGKAU PANTAS UNTUK MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK

Jangan sesali mereka yang menghampiri hidupmu lalu memilih pergi. Karena mereka telah mengajarkan kepadamu tentang kedewasaan walau sedikit.

Jika dia tidak membuatmu menjadi lebih baik malah lebih buruk, biarkan dia pergi.Tak usah memaksakan untuk bertahan, jika memang tak ada lagi alasan yang lebih baik bagi kalian untuk terus bersama. Jangan memaksa dia untuk tinggal, ketika hatinya tak lagi bersamamu.

Jangan takut ditinggalkan oleh dia yang kamu cintai. Jika dia tulus, dia takkan pernah meninggalkanmu.Jika tidak, dia bukan untukmu. Jika ia yang terbaik untukmu, ia tak akan menyakitimu. Tak perlu meratapi orang yang sudah melukaimu, biarkan ia pergi.

Terkadang kamu harus melepaskan dan menyadari bahwa dia tak pantas dimiliki, karena dia hanya memberikan luka yang menyayat hati.

Berhenti memikirkan tentang orang-orang yang menyakiti di masa lalumu. Percayalah, Allah punya alasan mengapa mereka tak bisa berada di masa depanmu.

Terkadang Allah tidak memberikan apa yang kamu inginkan, bukan karena kamu tak pantas untuk mendapatkannya,tapi karena kamu pantas mendapatkan yang lebih baik.

Apa yang hilang darimu, relakanlah. Jangan mengeluh. Percayalah Allah telah mempersiapkan yang lebih baik.Jika engkau yakin dan berserah diri sepenuhnya akan kebesaran Allah, Insya Allah Dia akan membimbing kehidupanmu.

Dalam hidup, ada beberapa orang yang ketika mereka pergi meninggalkanmu,hidupmu akan menjadi jauh lebih baik. Kau harus yakin akan hal itu.
on Rabu, 02 Oktober 2013


Ulang tahun SMA Negeri 1 Purwodadi yang ke-52 dengan tema "52 Xtrofest "
52nd Smansa Anniversary Extraordinary Festival dengan tagline "Creative and Innovative" akan diselenggarakan pada 20-21 Sepotember 2013 dengan berbagai kemeriahan dalam setiap event yang tentunya akan diikuti oleh seluruh warga SMA negeri 1 Purwodadi.
Event yang terdiri atas beberapa kegiatan dan kompetisi menarik ini diharapkan dapat memacu kreatifitas dan inovasi siswa SMA N 1 Purwodadi.
52 Xtrofest terdiri atas serangkaian kegiatan yang meliputi :

     Gowes smansa adalah kegiatan sepeda santai bersama seluruh warga SMA Negeri 1 Purwodadi
      Kontes Desain Maskot Smansa adalah suatu kontes desain pembuatan maskot SMA N 1 Purwodadi dalam rangka HUT SMANSA yang ke 52. Kemudian desain ini akan diaplikasikan sebagai maskot tetap SMA N 1 Purwodadi.
       SMANSA PHOTOGRAPH CONTEST adalah kontes fotografi pertama di SMAN 1 Purwodadi, kontes ini bertujuan untuk mengetahui potensi siswa dalam bidang fotografi.
       Lomba Kemerdekaan adalah kegiatan perlombaan ala 17-an yang dikemas dan dimainkan secara estafet.
         Smansa Awards merupakan ajang penghargaan kepada seluruh elemen SMA N 1 Purwodadi
  1. Smansa Awards 2013 terdiri atas 6 nominasi : Siswa berprestasi (akademik), siswa berprestasi (nonakademik), siswa gokil-gila, guru terfavorit, dan staff terfavorit.
  2. Nominator tiap nominasi terdiri atas 5 orang yang dipilih berdasarkan voting tiap perwakilan kelas dan survei serta rapat yang dilakukan oleh Panitia Smansa Awards 2013 dengan mempertimbangkan segala hal.
  3. Keputusan pemilihan kelima nominator tiap nominasi tidak dapat diganggu gugat.
  4. Voting penentuan pemenang tiap nominasi dilakukan pada 9 September 2013 pukul 00.00 hingga 20 September 2013 pukul 23.59
  5. Selama waktu voting, nominator berhak mengadakan promosi ataupun bentuk lainnya sebatas tidak melanggar hukum dan norma.
  6. Voting dilakukan dalam dua metode, yakni voting via SMS dan voting via web.
  7. Voting bersifat umum.
  8. Pemenang tiap nominasi merupakan nominator dengan jumlah suara terbanyak yang merupakan akumulasi dari voting via SMS dan voting via web.
  9. Panitia bersifat netral, tidak memihak pihak manapun.
  10. Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.